Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Bingkai Kecil Penuh Cerita

  • Jumat, 22 April 2011
  • Aprillia Handini
  • Label: , ,
  • "Jalan Jendral Sudirman dalam Bingkai", merupakan salah satu kegiatan hunting foto dari Scientiarum yang diselenggarakan pada tanggal 24 November 2010. Bermula dari ajakan Dian untuk ikut kegiatan ini, sebenarnya saya agak minder buat ikutan acara ini. Sebab, saya sendiri bukan fotografer profesional maupun amatir, hanya sekedar suka dengan memotret. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk ikut kegiatan ini, itung - itung ya saya termasuk orang yang kurang kerjaan waktu itu. Bermodalkan kamera digital pinjaman seorang teman, saya mulai memotret.

    Hmmmm, ini kali ketiga saya bangun pagi - pagi buta selain untuk produksi film dan persiapan panitia Jalan Sehat Pocari Sweat. Saya mulai menuju TKP pasar pagi Salatiga. Menunggu teman - teman berkumpul, saya memutuskan untuk menikmati semangkuk bubur ayam sambil mengamati keramaian pasar pagi yang penuh dengan pedagang dan pembeli. Hiruk pikuk keramaian pasar ini baru kali pertama saya jumpai.

    Bukan hanya foto yang saya dapat pagi itu, tapi lebih pada beberapa pengalaman berharga yang saya dapat. Salah satunya adalah bekerja hingga akhir hidup.  Demi mendapatkan sesuap nasi dan menghidupi keluarga, mereka tetap bertahan dan bekerja tnpa memperdulikan usia mereka yang telah renta. Yah, ini memang realitas. Realitas yang terjadi pada rakyat kecil dan entah kapan akan berakhir.



    Mendekati pemilihan Calon Walikota dan Walikota Salatiga, tersirat dalam benak saya, apakah calon Walikota dan Walikota kelak akan memperhatikan masyarakat kecil seperti ini ? Ah, mungkin saja iya dan mungkin saja tidak.












    Di usianya yang telah renta, ia masih sanggup memanggul barang yang saya rasa sangat berat, tetapi nenek tersebut masih kuat dan tetap terus berjalan.






    Saya rasa, kehidupan nenek ini bisa dinilai masih lebih baik daripada foto di atas, karena ia bisa berdagang salak, tanpa harus berjalan dengan memanggul barang.








    Nenek yang satu ini merupakan penjual sayur mayur di pasar pagi.
    Terlihat humoris, kami mendapatkan gambarnya ketika sedang melakukan transaksi dengan salah seorang pembelinya. Bahkan, ia sempat mengajak kami bercanda.






    Nenek yang satu ini, cukup menari ketika saya melihatnya. Ya bisa dilihat dari gambar ini, ia sedang memanggul sesuatu, semacam "cepon" dalam bahasa Jawa, saya kurang tahu bahasa Indonesianya. Dan seperti tak ingin anggota tubuhnya mengganggur, di tangan kanan dan kirinya, ia juga memegang barang tersebut.




    Nenek ini mungkin mengambil perhatian kita semua, terutama Lidya, salah seorang dari anggota Scientiarum. Saya agak heran dengan nenek yang satu ini, karena "cepon" yang berada di sebelahnya ini sama sekali tidak terisi apapun. Dalam hati saya berkata, "Jangan - jangan nenek ini juga salah satu kuli panggul, tapi lihat, dia sudah terlalu tua dan renta, benar - benar miris".

    Lidya sempat mengajak nenek ini mengobrol dengan bahasa Jawa nya yang bisa dibilang tidak lancar.







    Melihat nenek ini, saya berpikir, jangan - jangan masa mudanya adalah seorang model, hahhahha....

    Yah, nenek yang sudah tuda dan renta ini sempat "ber-pose" layaknya foto model terkenal ketika kami menghampirinya untuk mengambil gambar bertema "human interest".






    Ya seperti itulah sedikit pengalaman yang saya dapat. Ini juga lah yang memotivasi saya untuk bekerja keras dan hidup yang lebih baik, agar masa tua saya nanti tidak berujung pada kerja keras untuk menghidupi diri dan keluarga lagi melainkan kerja keras untuk merawat keluarga yang saya miliki.

    Hmmmm, kalau dilihat secara teknis sih, foto saya dapat dinilai jelek, maklum, saya bukan fotografer, hanya suka memotret saja. Tetapi foto - foto jelek inilah yang memotivasi saya untuk menulis malam ini.

    "Jangan Menyerah pada Nasib. Masa depanmu ditentukan dari SEKARANG ! "

    0 komentar:

    Posting Komentar